Friday, April 07, 2006

DI MANA ALLAH

Rasulullah SAW pernah mengajukan pertanyaan kepada seorang budak perempuan milik Mua'wiyah bin Al-Hakam As-Sulamy sebagai ujian keimanan sebelum ia dimerdekakan oleh tuannya iaitu Mu'awiyah :

Ertinya :
Beliau (nabi SAW) bertanya kepadanya : "Di manakah Allah?"
Jawab budak perempuan : "Di atas langit."
Beliau bertanya (lagi) : "Siapakah Aku ..?".
Jawab budak itu : "Engkau adalah Rasulullah."
Beliau bersabda : "Merdekakan ia ! .. kerana sesungguhnya ia mu'minah (seorang perempuan yang beriman)".

Hadits soheh. Dikeluarkan oleh Jama'ah ahli hadits (Riwayat Muslim dan Abu Dawud)

Diriwayatkan Abu Hurairah ia berkata : Sabda Rasulullah SAW :Maksudnya : Tatakala Nabi Ibrahim dicampak dalam api (oleh kerajaan Namrud) beliau berdoa "Wahai Tuhanku!, sesungguhnya engkau hanya tunggal di langit dan aku adalah seorang sahaja di bumi ini yang (beriman dan) beribadah kepadamu ( Ibn Kathir, al Bidavah wa an Nihavah 1/146.)

7. Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgahsana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar Dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya[711], dan jika kamu berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini[712] tidak lain hanyalah sihir yang nyata." (surah Hud, ayat 7)

[711]. Maksudnya: Allah menjadikan langit dan bumi untuk tempat berdiam makhluk-Nya serta tempat berusaha dan beramal, agar nyata di antara mereka siapa yang taat dan patuh kepada Allah.

[712]. Maksud mereka mengatakan bahwa kebangkitan nanti sama dengan sihir ialah kebangkitan itu tidak ada sebagaimana sihir itu adalah khayalan belaka. Menurut sebagian ahli Tafsir yang dimaksud dengan kata Ini ialah Al Quran ada pula yang menafsirkan dengan hari berbangkit.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a: Rasulullah Saw pernah bersabda, “Allah berkata, ‘Keluarkanlah dan akan kukeluarkan untuk mu’. Nabi Saw juga berkata, “Tangan Allah adalah penuh, dan tidak akan berkurang meskipun dikeluarkan sepanjang siang dan sepanjang malam”. Nabis Saw juga berkata, “Tidakkah kalian lihat apa yang telah dia keluarkan sejak Dia menciptakan langit dan bumi? Sesungguhnya apa yang ada ditanganNya tidaklah berkurang, dan SinggahsanaNya di atas air, dan di TanganNya terdapat mizan yang dengan itu dia meninggikan atau merendahkan seseorang (6:206-S-A, Shahih Bukhari dan disohehkan juga oleh Al Imam Az-Zabidi)

Diriwayatkan dari Abu Said Al Khudri r.a Nabi Saw pernah bersabda kepada para sahabatnya, “Apakah sulit bagi kalian membaca sepertiga Al Quran dalam satu malam? Mereka berkata, “Mana mampu kami lakukannya Ya Rasulullah” Rasulullah bersabda, “Dialah Allah yang Maha Esa (Ahad). Allah tempat meminta. Tiada ia beranak dan tiada Dia diperanakkan. Tiada seorangpun yang sama dengan-Nya (Surah Al-Ikhlas) sama dengan sepertiga Al Quran (6:534-S.A, Shahih Bukhari dan disohehkan juga oleh Al Imam Az-Zabidi)

Dalam menafsirkan ayat Quran dan Hadith di atas, maka hendaklah kita berhati-hati dan mengikut jalan salafus soleh. Jangan sesekali kita beri’tiqad dengan akal kita tetapi hendaklah beri’tiqad dengan jalan wahyu dan syara’. Lebih baik kita menyerahkan persoalan “Di Mana Allah” itu kepada Allah sendiri tanpa kita memikirkan lagi di mana lokasi ataupun tempat tinggal Allah kerana dibimbangi persoalan kita itu terkeluar dari batasan akidah salafus soleh. Perlu diingat bahawa Tidak ada sesuatu pun yang menyamai Allah (Surah Al Ikhlas). Maka jika kita mentsabitkan Allah dengan sesuatu, sesungguhnya kita telah sesat. Firman Allah “Maha suci Tuhanmu, Tuhan yang Maha Perkasa dari apa yang mereka sifatkan” ( Surah As-Shaffat: 180)

No comments: